Jalan Baru Menuju RS H. Boejasin Pelaihari, Tanah Laut, Alami Kerusakan Dalam Waktu Kurang dari 2 Tahun.
Tanah Laut – Proyek ambisius Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tanah Laut, pembangunan jalan baru ke Rumah Sakit H. Boejasin Pelaihari senilai Rp 5 Miliar pada tahun 2022, kini menuai kritik tajam. Dalam waktu singkat, jalan tersebut tampaknya lebih mirip dengan lanskap lunar, dengan lubang dan retakan yang mengancam pengendara, terutama mereka yang menggunakan roda dua.
Pembangunan yang diharapkan mempermudah akses ke RS H. Boejasin Pelaihari dan meningkatkan konektivitas kini menjadi bahan perbincangan hangat. Kabar buruknya, dugaan pembebasan lahan dengan biaya mencapai hampir Rp 2 Miliar untuk 50 meter, padahal Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) hanya Rp 500.000, menimbulkan pertanyaan serius terkait transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik.
Warga setempat menyayangkan bahwa uang rakyat digunakan tanpa hasil yang memuaskan. Pengendara merasa terancam dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, khususnya pada malam hari. Pihak Dinas PUPR Kabupaten Tanah Laut belum memberikan tanggapan resmi, sementara masyarakat dan pihak terkait mendesak audit independen untuk mengungkap penyebab kerusakan dan memastikan transparansi dalam pengelolaan dana publik, terutama terkait pembebasan lahan yang mencurigakan ini.
